Pengukuran Status Gizi (PSG) Bag 3: AUPB



Pengukuran Panjang Badan


Langkah untuk melakukan pengukuran dengan UPB:
1.  Baringkan anak di permukaan UPB yang ratadengan memegang punggung si anak dengan satu tangan dan bagian bawahbadan dengan tangan lainnya. Dengan perlahan-lahan turunkan si anak ke ataspermukaan UPB tersebut dengan bagian kaki menempel di bagian statis dengan membentuk sudut 90 derajat (jika perlu minta bantuan ibu atau pengasuh anak)
2.  Pegang kepala si anak dari kedua arah telinganya. Dengan menggunakan tangansecara nyaman dan lurus, tempelkan kepala si anak ke bagian statis UPBsehingga tidak bisa maju kearah depan.
3.  Pastikan si anak berbaring di atas permukaan keras. Tempatkan tangan kiri andadi ujung tulang kering si anak sedikit di atas sendi mata kaki atau pada lututnya.Tekanlah dengan lembut ke arah permukaan UPB dan yakinkankan semuanya menempel kepermukaan UPB.
4.  Geserlah sisi geser UPB dengan cepat dan jika posisi si anak sudahbetul, baca dan catatlah hasil pengukuran.

ILUSTRASI-3
PENGUKURAN PANJANG BADAN UNTUK ANAK YANG BELUM BISA BERDIRI .

Pengukuran panjang badan dimaksudkan untuk mendapatkan data panjang badan anak yang belum bisa berdiri agar dapat diketahui status gizi anak.
1.  Letakan pengukur panjang badan pada meja atau tempat yang rata .Bila tidak ada meja, alat dapat diletakkan di atas tempat yang datar (misalnya, lantai).
2.  Letakkan alat ukur dengan posisi panel kepala di sebelah kiri dan panel penggeser di sebelah kanan pengukur. Panel kepala adalah bagian yang tidak bisa digeser.
3.  Tarik geser bagian panel yang dapat digeser sampai diperkirakan cukup panjang untuk menaruh bayi/anak.
4.  Baringkan bayi/ anak dengan posisi terlentang, diantara kedua siku, dan kepala bayi/anak menempel pada bagian panel yang tidak dapat digeser.
5.  Rapatkan kedua kaki dan tekan lutut bayi/ anak sampai lurus dan menempel pada meja/tempat menaruh alat ukur. Tekan telapak kaki bayi/anak sampai membentuk siku, kemudian geser bagian panel yang dapat digeser sampai persis menempel pada telapak kaki bayi/ anak.
6.  Bacalah panjang badan bayi/anak pada skala kearah angka yang lebih besar. Misalkan: 67,5 cm. Isikan ke format hasil ukur.
7.  Setelah pengukuran selesai, kemudian bayi/anak diangkat.

 


Keterangan:
1)  Alat pengukur panjang badan bayi aluminium ini mempunyai kelemahan pada panel penggeser maupun panel untuk menempel di kepala, sebab tidak statis(mudah digerak-gerakan ke kiri dan ke kanan). Oleh sebab itu pengukur HARUS BERHATI-HATI dalam mengukur, PEMBACAAN dilakukan ketika posisi keduapapan tersebut tegak lurus. Caranya adalah minta bantuan petugas pengumpuldata lain atau ibu anak/bayi untuk memegang papan bagian kepala, dan pengukur memegang papan bagian kepala.
2)  Batas pengukuran maksimal adalah 100 cm. Apabila ditemukan panjang anak lebih. Dari 100 cm, dapat digunakan meteran kain dengan menempelkan meteran pada papan. Bila panjang badan anak kurang dari batas minimal alat ukur, dapat digunakan penggaris atau alat tambahan sampai ke batas minimal, kemudian diukur selisihnya untuk mendapatkan hasil panjang badan anak yang sebenarnya.
3)  Sebaiknya pengukuran dilakukan dengan meminta bantuan petugas pengumpul data lainnya, atau ibu anak untuk memegang kepala anak agar tepat menempel pada siku alat dan tetap menghadap keatas. Sementara petugas pengukur
meluruskan kaki dan telapak kaki bayi/anak, sekaligus membaca hasil ukur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengukuran Status Gizi (PSG) Bag 4: Pengukuran LILA

Penentuan Status Gizi (PSG) -Bag.2

Penentuan Status Gizi (PSG) -Bag.1