Penentuan Status Gizi (PSG) -Bag.1



Panduan Pelaksanaan Pengukuran Antropometri
By
DR Fauzi Arasj, SKM,MKes

Antropometriberasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran tubuh. Pengertian ini bersifat sangat umum sekali, pengertian dari sudut pandang gizi, dinyatakanbahwa antropo metri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Penggunaan antropometri, khususnya pengukuran berat badan pernah menjadi prinsip dasar pengkajian gizi dalam asuhan medik. Untuk mengkaji status gizi secara akurat, beberapa pengukuran secara spesifik diperlukan dan pengukuran ini mencakup pengukuran berat badan.
Antropometri adalah pengukuran tubuh manusia dan lebih cenderung terfokus pada dimensi tubuh manusia. Ilmu pengetahuan mengenai antropometri berkembang terutama dalam konteks antropologi. Antropometri berkembang sebagai ilmu yang mempelajari klasifikasi dan identifikasi perbedaan ras manusia dan efek dari diet serta kondisi lingkungan hidup pada pertumbuhan. Dewasa ini antropometri menjadi sangat penting dan berkembang ke wilayah ilmu ergonomi, ilmu yang menyesuaikan mesin dan lingkungan kerja untuk orang yang menggunakannya.
Antropometri meliputi penggunaan secara hati-hati dan teliti dari titik titik pada tubuh untuk pengukuran, posisi spesifik dari subjek yang ingin diukur dan penggunaan alat yang benar. Pengukuran yang dapat dilakukan pada manusia secara umum meliputi pengukuran massa, panjang, tinggi, lebar, dalam, circumference (putaran), curvatur (busur), pengukuran jaringan lunak (lipatan kulit). Pada intinya pengukuran dapat dilakukan pada pada tubuh secara keseluruhan (contoh: stature) maupun membagi tubuh dalam bagian yang spesifik (contoh: panjang tungkai)
Antropometri merupakan salah satu cara yang mudah untuk menentukan status gizi individu, karena tidak memerlukan keahlian khusus untuk mengoperasionalkannya, disamping alatnya mudah didapatkan. Hanya saja antropometri sebagai alat ukur (tool) untuyk mengukur status gizi individu, hanya bisa digunakan untuk mengukur dampak dari asupan zat gizi protein dan energi saja, tidak bisa digunakan untuk mendeteksi kekurangan asupan zat gizi lainnya.
Pengukuran antropometri, merupakan salah satu kompetensi utama bagi lulusan gizi, sehingga setelah lulus matakuliah pendukungnya maka mahasiswapun harus  lulus dalam ujian kompetensi ini. Ternyata tidak mudah untuk melaksanakan pengukuran antropometri yang tepat dan benar, akibatnya tidak jarang mahasiswa yang sudah lulus mata kuliah pendudukung, namun didalam ujian kompetensi tidak lulus.
Mengingat pentingnya keberadaan pengukuran antropometri ini, maka disusunlah buku pedoman pelaksanaan antropometri bagi mahasiswa jurusan gizi dan praktisi gizi di lapangan.

A. Tujuan
Yang menjadi tujuan dari pengukuran kesehatan adalah untuk mengetahui kondisi pertumbuhan, perkembangan dan gizi anak. Penilaian pertumbuhan pada anak sebaiknya dilakukan dengan jarak yang teratur disertai dengan pemeriksaan serta pengamatan fisik. Pengukuran berat badan digunakan untuk mengukur pertumbuhan secara umum atau menyeluruh. Sedangkan tinggi badan digunakan untuk mengukur pertumbuhan linier.
Pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan) sepertinya sangat mudah pelaksanaannya namun juga sekaligus sangat rawan terhadap bias dan error data. Untuk menghindari bias dan error data maka hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas alat yang digunakan dan ketelitian pelaksana yang melakukan pengukuran.
Tabel 1 menggambarkan tentang beberapa alat ukur yang digunakan dalam penelitian Riskesdas tahun 2007.

B. Petunjuk Pengukuran berat badan

Pengukuran berat badan umumnya dilakukan dengan menggunakan alat ukur timbangan dacin atau timbangan berat badan merek lainnya, dengan tingkat ketelitian seminimal mungkin, saat ini tingkat ketelitian timbangan yang digunakan adalah 0,1 kg atau 100 gram, walau ada juga tingkat ketelitian timbangan yang lebih rendah yaitu 10 gram (AND buatan Jepang).
Tabel 1
Beberapa alat ukur yang digunakan pada saat pelaksanaan Riskesdas 2007
 
 Sumber: Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan. Balitbangkes Depkes RI, Jakarta, 2007.

Timbangan berat badan digital sangat sederhana penggunaannya, namun diperlukan pelatihan petugas agar mengerti dan dapat menggunakannya secara sempurna. Pedoman penggunaan timbangan berat badan ini harus dipelajari dengan benar untuk hasil yang optimal, dengan cara membaca manual yang diberikan oleh fabrik dimana timbangan ini dibuat.

Alat yang digunakan untuk mengukur berat badan ini pada prinsipnya sama, hanya saja ada perberbedaan dengan alat ukur untukorang dewasa, bayi yang sudah bisa berdiri maupun bayi maupun yang belum, hanya cara pengukurannya saja yang berbeda.

Penyiapan alat ukur :
1.  Jika menggunakan timbangan Kamar Mandi/duduk, maka prinsip utama adalah dalam meletakkan alat timbang digital kamar mandi/duduk, yaituharus di tempat yang rata/datar dan keras. Jika berada di atas rumput atau karpet yang tebal/permadani, maka pasanglah kaki tambahan pada alat timbangan untuk bisa mengatasi daya pegas dari alas yang tebal tersebut, lain lagi halnya jika yang digunakan adalah timbangan dacin.
2.  Hal utama lain yang harus diperhatikan adalah pastikan bahwa alat penunjuk timbang menunjukkan ke angka “Nol/00.00” sebelum melakukan penimbangan.Jika alat timbang tidak menunjukkan angka “00.00” lakukan hal sebagai berikut :
·         Untuk timbangan kamar madi atau digital:
o    Periksa apakah ada baterai pada alat timbang tersebut
o    Periksa apakah posisi positif dan negatif baterai sudah sesuai
o    Ganti baterai baru (petugas harus membawa baterai cadangan selama kegiatan pengukuran dilakukan)
·         Untuk timbangan dacin:
o    Lakukan penyeimbangan tempat menggantung timbangan dan lakukan penyeimbangan timbangan secara manual dengan memberi penyeimbang di ujung tuas dengan menggunakan kantung pasir atau alat lain yang bisa digunakan untuk itu.

Persiapan lain sebelum melakukan pengukuran :
1.  Jelaskan kepada ibu/pengasuh tentang tujuan dari pengukuran berat badan dan berikan kesempatan untuk bertanya
2.  Pastikan bahwa anak tidak menggunakan pakaian tebal, pampers, popok, selimut, dll, agar mendapatkan berat badan anak seakurat mungkin. Seharusnya seluruh atribut tersebut harus dilepaskan dan subjek jadi telanjang/nude.

Cara pengukuran berat badan :

Tahap awal yang penting dalam pelaksanaan pengukuran antropometri adalah keyakinan dari para pelaksana pengukuran bahwa timbangan yang akan dipakai sudah siap untuk digunakan.

1.   Timbangan (Digital) Kamar mandi
I.  Anak bisa berdiri:
1)  Ketika alat timbang sudah menunjukkan angka 00.00 mintalah anak untuk berdiri di tengah-tengah alat timbang, ada timbangan yang membuat gambar kaki, dimana subjek harus meletakkan kaki saat dilakukan penimbangan.
2)  Pastikan posisi pada saat sudah berada diatas timbangan, maka badan anak dalam keadaan berdiri tegak, mata/kepala lurus kearah depan, kaki tidak menekuk. Pelaksana penimbanganatau ibu/pengasuh anak dapat membantu anak tersebut berdiri dengan baik di atas timbangan, untuk mengurangi gerakan anak yang tidak perlu yang dapat mempengaruhi hasil penimbangan.
3)  Setelah anak berdiri dengan benar, secara otomatis alat timbang akan berkedip sesaat dan akhirnya berhenti untuk menunjukkan hasil penimbangan digital yang sebenarnya. Setelah selesai mintalah anak tersebut untuk turun dulu dari timbangan dan pengumpul data segera mencatat hasil penimbangan tersebut.

II. Bayi/Anak belum bisa berdiri
1)  Jika anak belum bisa berdiri, maka mintalah kepada ibu/pengasuh untuk menggendong anak tanpa selendang dengan pakaian anak seminimal mungkin. Ketika alat timbang sudah menunjukkan angka 00.00 mintalah ibu dengan menggendong sang anak untuk berdiri di tengah-tengah alat timbang.
2)  Pastikan posisi ibu, badan tegak, mata lurus ke depan, kaki tidak menekuk dan kepala tidak menunduk ke bawah. Sebisa mungkin bayi/anak dalam keadaan tenang ketika ditimbang.
3)  Setelah ibu berdiri dengan benar, secara otomatis alat timbang akan menunjukkan hasil penimbangan digital. Dan jika sudah selesai, mintalah ibu tersebut untuk turun dulu dari timbangan dan petugas harus segera mencatat hasil penimbangan tersebut dalam form hasil timbang.
4)  Ulangi proses pengukuran, kali ini hanya ibu saja tanpa menggendong anak.
5)  Kurangkan hasil timbangan ibu dan anak dengan hasil timbangan ibu saja, yang dapat merepresentasikan berat badan anak.

ILUSTRASI-1

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan timbangan digital merek AND :

1)  PERSIAPAN
1.  Ambil timbangan dari kotaknya dan keluar
2.  Pasang baterai pada bagian bawah alat timbang (PERHATIKAN POSISI BATERAI)
3.  Pasang 4 (empat) kaki timbangan pada bagian bawah alat timbang (KAKI TIMBANGAN HARUS DIPASANG DAN TIDAK BOLEH HILANG)
4.  Letakan alat timbang pada lantai yang datar
5.  Responden yang akan ditimbang diminta membuka alas kaki dan jaket serta  mengeluarkan isi kantong yang berat seperti kunci.
2)  PROSEDUR PENIMBANGAN RESPONDEN DEWASA ATAU ANAK YANG SUDAH BISA BERDIRI:
1.  Aktifkan alat timbang dengan cara menekan TOMBOL sebelah kanan (warna BIRU). Mula-mula akan muncul angka 8,88, dan tunggu sampai muncul angka 0,00. Bila muncul bulatan (O) pada ujung kiri kaca display, berarti timbangan siap digunakan.
2.  Responden diminta naik ke alat timbang dengan posisi kaki tepat di tengah alat timbang tetapi tidak menutupi jendela baca .
3.  Perhatikan posisi kaki responden tepat di tengah alat timbang, sikap tenang  (JANGAN BERGERAK-GERAK) dan kepala tidak menunduk (memandang lurus kedepan)
4.  Angka di kaca jendela alat timbang akan muncul, dan tunggu sampai angka tidak berubah (STATIS)
5.  Catat angka yang terakhir (ditandai dengan munculnya tanda bulatan O diujung kiri atas kaca display) dan isikan pada kolom: Berat Badan pada formulir YANG SUDAH ADA. Angka hasil penimbangan dibulatkan menjadi satu digit misal 0,51 - 0,54 dibulatkan menjadi 0,5 dan 0,55 - 0,59 dibulatkan menjadi 0,6
6.  Minta Responden turun dari alat timbang
7.  Alat timbang akan OFF secara otomatis.
8.  Untuk menimbang responden berikutnya, ulangi prosedur 1 s/d 7. Demikian pula untuk responden berikutnya.

3)  PROSEDUR PENIMBANGAN ANAK UMUR < 2 TAHUN ATAU ANAK YANG BELUM BISA BERDIRI

Terlebih dahulu, mintalah kepada ibu untuk membuka topi/tutup kepala, jaket, sepatu, kaos kaki  atau asesoris yang digunakan anak maupun ibu. Kemudian siapkan buku catatan untuk mencatat hasil penimbangan ibu dan penimbangan ibu dan anak sebelum dipindahkan ke formulir.
1.   Aktifkan alat timbang dengan cara menekan TOMBOL sebelah kanan (warna BIRU). Mula-mula akan muncul angka 8,88, dan tunggu sampai muncul angka 0,00. Bila muncul bulatan (O) pada ujung kiri kaca display, berarti timbangan siap digunakan.
2.   Timbang ibu dari anak yang akan ditimbang dengan meminta ibu naik ke alat timbang.
3.   Perhatikan posisi kaki ibu tepat di tengah alat timbang, sikap tenang (JANGAN BERGERAK-GERAK) dan kepala tidak menunduk (pandangan lurus kedepan).
4.   Angka di kaca jendela alat timbang akan muncul, dan tunggu sampai angka tidak berubah (STATIS).
5.   Catat angka yang terakhir (ditandai dengan munculnya tanda bulatan O diujung kiri atas kaca display.
6.   Minta Responden turun dari alat timbang dan tunggu sampai alat timbang OFF secara otomatis.
7.   Aktifkan kembali alat timbang dengan cara menekan TOMBOL sebelah kanan (warna BIRU), dan tunggu sampau muncul angka 0,00.
8.   Timbang ibu dan anak (digendong) bersama-sama.
9.   Catat angka yang terakhir.
10. Berat badan anak adalah selisih antara (berat badan ibu dan anak) dengan berat badan ibu. PEMBULATAN berat badan anak dilakukan setelah pengurangan (berat badan ibu dan anak) dengan berat badan ibu. Isikan pada format penimbangan .

4)   Keuntungan penggunaan timbangan berat badan digital merek AND:
1)  Dapat mengukur berat badan dengan mudah, cepat dan akurat, sebab ketelitian timbangan ini 50 gram.
2)  Mengurangi risiko penularan infeksi kulit dan cedera pada balita.
3)  Mengurangi rasa takut pada anak-anak yang tidak senang dengan timbangan gantung.
5)  Keterbatasan:
1)  Kurang dapat digunakan pada tempat dengan pencahayaan kurang.
2)  Penyimpanan harus dengan benar dengan menggunakan karton fiksasi untuk menjaga agar tidak terguncang. Oleh sebab itu harus disimpan dan diperlakukan dengan hati-hati.
3)  Memerlukan tempat dengan permukaan lantai harus datar dan rata.

Gambar  Timbangan merk AND
Hasil Penimbangan.
Penimbangan Ibu dan Anak untuk mendapatkan berat badan anak, dilakukan secara bergantian.
Posisi petugas ketrika membaca hasil timbangan

 

B). Timbangan Dacin

Timbangan dacin digunakan hanya untuk menimbang berat badan anak balita.
1.  Hal utama yang harus dilakukan pada saat persiapan penimbangan adal meyakinkan diri bahwa timbangan yang akan digunakan untuk menimbang anak sudah dipasang dengan benar dan berdiri dengan kokoh serta sudah melekat ke gantungan secara kuat, ada baiknya dilakukan pengujian dengan cara menarik timbangan tersebut untuk menguji kekuatan gantungan timbangan tersebut.
2.  Pasangkan kantung timbang dan ikat dengan kuat ke cantelannya agar tidak jatuh.
3.  Lakukan peneraan atau penyeimbangan timbangan dengan menggunakan kantung pasir yang diletakkan di ujung bandul timbang. Yakinkan diri bahwa timbangan sudah berada pada posisi NOL dengan melihat penunjuk timbangannya
4.  Ikat batang timbang dengan tali yang kuat agar dapat menahan batang timbangan tidak jatuh tiba tiba dan memukul anak atau petugas penimbang. Jika hal ini terjadi, maka pelaksanaan penimbangan bisa berhenti untuk sementara atau malah dalam waktu lama.
5.  Jika sudah yakin siap, maka lakukanlah penimbangan balita.
6.  Sebaiknya ada 3 orang yang bertugas di titik penimbangan ini, antara lain 1 (satu) orang bertugas untuk memasukkan anak ke kantung timbang, 1 (satu) orang bertugas untuk menimbang dan membaca hasil timbang dan 1 orang bertugas untuk mencatat hasil timbang. Lakukan penimbangan secepatnya, agar anak yang ditimbang tidak rewel atau ketakutan sehingga menyulitkan untuk membaca hasil timbang, kalau bisa keberadaan anak dalam kantung timbang hanya dalam hitungan detik, sebelum anak menyadari dan jadi gelisah sehingga menjadi ketakutan dan meronta-ronta.
7.  Setelah selesai pembacaan, segera turunkan anak dari kantong timbang. jangan biarkan anak menangis didalam kantung timbang, karena akan menyebabkan anak anak lain merasa ketakutan untuk ditimbang, dan ini akan menimbulkan kesulitan lain.

Cara penulisan hasil pengukuran berat badan :

Hasil timbangan yang dilakukan, sebaiknya dicatat terlebih dahulu dalam sebuah form hasil timbangan. Form ini bisa dibuat sendiri, hanya saja harus dapat memuat semua informasi sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dilakukan, mengingat jumlah anak yang akan ditimbang cukup banyak sehingga tidak dapat langsung dicatat didalam buku laporan hasil penimbangan. Jangan lupa untuk membuat kolom identitas anak yang ditimbang dan kolom ini diisi saat registrasi di meja 1.
a.  Kolom 1.Tuliskan hasil penimbangan yang didapat pada baris yang tersedia di kolom pertama
b.  Kolom 2. Ulangi pengukuran dan tuliskan hasilnya pada kolom ke dua. Jika hasil yang didapat pada kolom ke dua sama dengan kolom pertama, maka langsung tuliskanhasilnya pada kolom ke 4, dan pengukuran berat badan selesai. Namun, jika pengukuran berat badan pada kolom 2 menunjukkan hasil yang berbeda, maka lakukan pengukuran ke tiga.
c.  Kolom 3. Ulangi pengukuran sekali lagi. Jika hasilnya sama dengan salah satu kolom (kolom 1 atau kolom 2), maka tuliskan hasilnya pada kolom ke 4. Dan pengukuran selesai. Jika hasilnya berbeda dengan ke dua kolom lainnya, maka cari rata-rata untuk berat anak dan (atau) ibu, rata-rata berat badan ini harus dituliskan di kolom ke 4.Perhatikan cara mencari rata-rata adalah sebagai berikut:
a)  Bandingkan perbedaan hasil timbang antar kolom.
b)  Jika perbandingan antar ke-tiga kolom adalah < 0.4, maka cari rata-rata dari ke-tiga kolom. Angka 0,4 ini harus didasari oleh literatur atau SOP yang ada untuk menjelaskan mengapa angka 0,4 yang diambil sebagai patokan.
c)  Jika hanya ada dua kolom yang perbandingannya < 0.4, maka cari rata-rata dari kedua kolom saja yang perbandingannya < 0.4.
d)  Jika perbandingan antar kolom menunjukkan > 0.4, maka pengukuran harus diulang dengan menggunakan alat timbang yang berbeda.

Sebagai alat kontrol untuk tahu apakah angka penimbangan yang diperoleh itu meragukan atau tidak, maka dapat digunakan daftar standar berat badan bayi (laki-laki dan perempuan) yang ada, misalnya dengan mengadopsi PP no 1995 tahun 2010 tentang Antropometri.

Catatan mengenai timbangan digital:
1.  Timbangan digital cukup rentan terhadap guncangan dan beban berat, oleh karena itu timbangan harus diperlakukan sedemikian rupa agar tidak rusak, misalnya dengan tidak menaruhnya di bawah barang-barangyang berat.
2.  Timbangan, baik ketika sedang maupun tidak digunakan, hendaknya dihindari terkena sinar mataharilangsung karena akan mempengaruhi tampilan digital alat timbang.
3.  Tim lapangan dapat melakukan kalibrasi sederhana untuk mengecek kondisi alat timbang yaitu dengan menimbang benda yang diketahui beratnya, misal : sekaleng disinfektan,dumbel dll.
4.  Setelah melakukan penimbangan keluarkan batery nya dan selalu mengecek kenormalan kekuatan batery untuk menghindari hasil ukur yang salah atau error.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengukuran Status Gizi (PSG) Bag 4: Pengukuran LILA

Penentuan Status Gizi (PSG) -Bag.2